PARAPAT-Sebuah minibus milik CV Taksi Kita Bersama (TKB), BK 1170 SO, terjun ke jurang sedalam 300 meter di Kawasan Danau Toba. Akibat kejadian itu,
8 dari 12 penumpang angkutan
jurusan Penyabungan-
Medan tersebut
tewas di tempat.
Sebelum
terjun ke jurang,
minibus menabrak gundukan tanah dan pasir bekas material pekerjaan Dinas PUyang sedang memperbaiki Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) KM 41. Tepatnya di kawasan Nagori Sibaganding Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Simalungun.
Informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian, pada pukul 05.00 WIB warga yang berada di Kios Panatapan milik P Sirait mendengar ada suara mobil jatuh ke jurang. Setelah itu terdengar suara jeritan anak kecil minta tolong. Warga yang kebetulan selesai menonton semifinal Euro Cup langsung mengecek. Mereka melihat ada mobil yang terjun ke jurang.
Warga kemudian turun ke jurang dan mencoba menyelamatkan 3 orang korban yang masih hidup dan segera membawanya ke RSU Parapat. Mendapat informasi ada kecelakaan, personel Polsek Parapat langsung turun ke lokasi dan menghubungi Satlantas Polres Simalungun. Sedangkan PJS Koramil Parapat, Pelda Edi Damanik, meminta bantuan dari anggota TNI dari Yonif 126 Kala Sakti Kodim Simalungun yang sedang melakukan tugas Go Green di Kawasan Danau Toba. Hasilnya, satu regu yang berjumlah 30 orang dan dipimpin Lettu Putra turun ke lapangan.
|
EVAKUASI: Pihak TNI dan polisi saat mengevakuasi korban. Foto bawah, kondisi minibus Taksi Kita Bersama yang terjun ke jurang di kawasan Danau Toba, Kamis (28/6). Pada peristiwa itu, 8 penumpang ditemukan tewas. |
Selain itu bantuan juga hadir dari Tim Sar PT Aquafarm Nusantara berjumlah 26 orang yang mengerahkan 2 kapal. Evakuasi dapat berjalan lancar meskipun berada pada kemiringan 160 derajat. 8 korban tewas dievakuasi dengan mempergunakan tali tambang dan diangkut melalui kapal ke Pantai Bebas Parapat. Selanjutnya dibawa ke RSU Djasamen Saragih Pematangsiantar untuk diidentifikasi.
“Lokasi cukup sulit. 20 meter dari Batu Gantung. Evakuasi berhasil kita lakukan dan berakhir pukul 15.00 WIB,” jelas Kanit Lakalantas Simalungun Aiptu Aslen Sinaga, kemarin.
Wartawan Posmetro (grup Sumut Pos) yang langsung turun ke bawah jurang sekitar pukul 09.00 WIB melalui rintangan yang cukup sulit dan hanya dibantu tali yang sebelumnya telah dipasang petugas. Hampir 150 meter jaraknya ke bawah dengan melalui bebatuan dan tanah yang cukup terjal serta ilalang dan pohon-pohon berduri, barulah tiba di TKP.
Ternyata, para korban tewas belum dievakuasi. Hanya tampak 30-an anggota personel TNI-AD 126 Kala Cakti sibuk menunggu alat bantuan untuk proses evakuasi. Enam mayat berada di bawah kolong mobil L-300 BK1170 XO dengan kondisi mengenaskan. Bahkan beberapa di antaranya mengalami patah tulang hingga mengoyak kulit. Sedangkan dua mayat justru ditemukan 10 meter dari bus berwarna putih itu.
Mengenai penyebab terjunnya minibus ke jurang, Kaposlantas Parapat Aipda H Nainggolan mengatakan mobil TKB kehilangan kendali. Saat itu ada sebuah truk datang dari arah Siantar tepat pada tikungan yang sempit, minibus terpaksa menabrak gundukan tanah dan pasir setelah itu menabrak penahan jalan kemudian terjun ke jurang,” jelas Nainggolan.
Kapolres Simalungun AKBP Agus Fajar didampingi Wakapolres Kompol A Siahaan dan Kapolsek Parapat AKP Ronny Sidabutar kepada sejumlah wartawan di Pantai Bebas Parapat menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses evakuasi sehingga dapat berjalan lancar. “Meskipun banyak kendala dan peralatan yang seadanya namun berkat bantuan dari TNI-AD dari Yonif 126 Kala Sakti yang sedang bertugas menjalankan program Go Gren, pihak perusahaan PT Aquafarm yang menurunkan sejumlah kapalnya,” ucapnya.
CV TKB: Itu Bukan Armada KamiPihak CV Taksi Kita Bersama (TKB) yang dikonfirmasi, membantah soal kecelakaan itu. Mereka mengatakan mobil yang terjun ke jurang itu bukanlah milik mereka . Alasannya, mereka mengaku belum mendapat laporan tentang kejadian tersebut, Kamis (28/6) siang.
“Itu bukan armada kami,” ujar Humas TKB, Pojo (52), yang ditemui di loket TKB di Jalan Sisingamangaraja Medan.
“Armada kami tidak ada yang melintas di jalan itu,” tambahnya.
Sementara itu, Dinas Perhubungan Sumatera Utara (Dishubsu) menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan dan penyidikan kepada pihak kepolisian. Hal itu dikemukakan Dishubsu melalui Sekretarisnya, Ali Amas Hasibuan yang dikonfirmasi Sumut Pos, terkait hal itu. “Kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Batu Gantung, kita akan koordinasikan dengan kepolisian terkait apa penyebabnya. Kita tidak bisa mendahului hasil penyelidikan dan penyidikan oleh kepolisian,” akunya yang dikonfirmasi via seluler.
Lebih lanjut, untuk menindaklanjuti kasus tersebut, pihaknya juga akan memintai keterangan pihak-pihak terkait. Terutama perusahaan yang menaungi mobil naas tersebut.
Dikatakannya, pihaknya berencana akan memanggil pengusaha dari mobil naas tersebut pada pekan depan. “Hari Senin atau Selasa pekan depan, kita akan panggil pengusahanya,” lanjutnya.
Namun saat ditanya, apakah mobil yang menewaskan delapan orang tersebut memiliki izin atau tidak, Ali Amas enggan menjawabnya.
Sedangkan Dinas Perhubungan Kota Medan akan melakukan penertiban lagi terhadap transportasi dengan plat hitam. Pasalnya, menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Renward Parapat, angkutan umum dengan plat hitam yang membandal sudah beberapa kali diberi peringatan hingga penahan kendaraan, namun tetap saja beroperasi. “Sudah kita kasih tahu untuk mengubah plat hitam dengan plat kuning, tapi tidak dilakukan hingga kita tahan kendaraannya. Tapi, tetap saja beroperasi. Ini jadi target saya untuk melakukan penindakan ke depan,” tegasnya.
Tikungan Maut Makan KorbanLokasi: Di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum ) KM 41 Nagori Sibaganding Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Simalungun
Waktu Kejadian: Kamis (28/6) sekitar pukul 04 hingga pukul 05.00 WIB
Subuah Mini bus TKB ( Taksi Kita Bersama ) BK 1170 SO Jurusan Penyabungan – Medan jatuh
kejurang sedalam 300 Meter di
Jalan Limtas Sumatera ( Jalinsum ) KM 41 Nagori Sibaganding Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Simalungun
Kronologis- Mobil minibus Taksi Kita Bersama (TKB) BK 1170 SO jurusan Penyabungan-Medan memasuki kawasan jalan berliku di Simalungun.
- Di sebuah tikungan dengan badan jalan yang sempit, muncul truk dari arah berlawanan (dari arah Medan).
- Minibus menabrak gundukan tanah dan pasir yang ada di sisi jalan.
- Minibus kehilangan kendali.
- Minibus menabrak pembatas atau penahan jalan dan langsung terjun ke jurang sedalam 300 meter
Korban Tewas- Parlindungan Harahap (28), Sopir utama, warga Jalan Sei Mencirim Dusun II Desa Paya Geli, Kecamatan Sunggal.
- Zulkifli Bin Moh Basir (64), warga Johor Baru Malaysia, pekerjaan Issuing Office
- Zaidun ( 60), warga Johor Baru Malaysia, pekerjaan issuing Office
- Eva (26) Warga Pasar 1 Mandailing Natal
- Isnaini (60) orangtua Eva, warga Pasar 1 Mandailing Natal
- Wadianar ( 50), warga Mandailing Natal
- Massud ( 50) warga Sijantung mandailing Natal
- Teadianur (45), Istri Massud, warga Sijantung Mandailing Natal
Korban Luka- Marwan Lubis (23), sopir kedua, warga Pinang Sori Dolok Penyabungan Mandailing Natal, Dirawat di Vita Insani
- Sarno (42) Anggota TNI, warga Jalan Sei Deli Medan, dirawat di RS Parapat
- Mei Nanur (10), Pelajar warga Penyabungan Mandailing Natal dirawat di RS Vita Insani
- Sakti Awin (5), adik Mei Nanur (5) warga Penyabungan Mandailing Natal dirawat di Vita Insani
Minibus Terjun Bebas ke jurang di
Sibaganding,
Danau Toba Parapat,
8 Orang Tewas.
Sumber