Pelaku Kejahatan (ilustrasi) |
Isyarat tembak di tempat itu dinyatakan langsung Kapolresta Medan, Kombes Monang Situmorang, guna mengantisipasi dan menciptakan rasa aman di tengah masyarakat. "Akan kita tindak tegas. Ya kalau kedapatan langsung, bisa seperti itu (tembak di tempat)," ujar Monang, kemarin (24/6).
Monang mengaku, gangguan keamanan yang menonjol dalam tiga bulan terakhir di Medan, mendapat perhatian serius jajaran Polrestabes Medan. Secara khusus masalah ini juga dibahas dalam rapat yang melibatkan pihak Polda Sumut pekan lalu. Dan, tindakan tegas terhadap pelaku kejahatan pun segera diterapkan untuk menjawab keresahan masyarakat.
Masyarakat wajar resah. Selama sebulan terakhir, tercatat lebih empat kasus perampokan terjadi dan menimbulkan kerugian ratusan milyar rupiah. Yang sangat merisaukan, aksi kejahatan itu dilakukan semakin berani dan menggunakan senjata api. Hebatnya, belum satupun kasus kejahatan itu terungkap.
Pada 16 Mei lalu misalnya, kawanan rampok berhasil mengondol uang di dalam ATM milik Bank BRI yang berlokasi di kompleks Al Azhar Medan di kawasan Medan Selayang. Lalu pada 16 Juni terjadi perampokan di Rumah mantan Sekwan DPRD Sumut di Kompleks Taman Setia Budi Indah dan berhasil menggondol brankas berisi perhiasan 1,8 kg.
Tak lama kemudian, pada 18 Juni kawanan rampok berhasil menyatroni SPBU Jalan Diski dan menggondol uang puluhan juta rupiah. Lalu yang terbaru adalah pembobolan uang ATM BCA yang berlokasi di Helvetia pada 22 Juni dan berhasil menggondol Rp 70 juta lebih.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar