Jumat, 09 Maret 2012
Logo Lama Sony Ericsson Segera Jadi Barang Langka
Setelah berpisah secara resmi dengan Ericsson tanggal 16 Februari 2012, Sony Mobile Communication (namanya saat ini) meluncurkan jajaran ponsel Xperia NXT.
Saat ponsel-ponsel itu diperkenalkan di Barcelona bersamaan dengan acara Mobile World Congress, 27-29 Februari 2012, banyak orang bertanya-tanya perubahan apa saja yang terlihat pada ponsel-ponsel baru itu setelah nama Ericsson tidak muncul lagi?
Yang jelas, nama yang muncul di depan hanya Sony. Lalu, sebagai produk, di bagian bawah jajaran ponsel Xperia tertulis simbol Xperia.
Dalam berbagai poster dan iklan, simbol yang dimunculkan adalah tulisan make.believe. Tulisan ini tidak sekedar berarti "make believe", tetapi titik di tengahnya memiliki arti sehingga pembacaan yang benar adalah "make dot believe".
Kata "make" diartikan sebagai suatu "aksi", yakni melakukan, membangun, atau mendesain. Adapun "believe" ditekankan pada "semangat", yakni pemikiran, gagasan, dan mimpi-mimpi. Bagaimana dengan dot? Dot merupakan penghubung antara usaha dan gagasan tadi.
"Jadi, titik di tengah itu bukan tanpa arti, tetapi menjadi penghubung antara gagasan dan usaha mewujudkannya," kata Hanny Sanjaya, Marketing Manager Produk Sony Mobile Indonesia, Selasa (28/2/2012) di Barcelona.
Sony akan menggunakan logo make.believe ini dalam komunikasinya. Logo ini akan ditempatkan di produk-produk Sony dan dalam ruang atau gedung-gedung Sony.
Lalu bagaimana nasib logo bulat Sony Ericsson yang disebut sebagai "liquid identity" itu? Dalam produk Sony Xperia S, P, dan U yang baru saja diperkenalkan di Barcelona, logo itu masih terlihat di balik ponsel.
Namun, beberapa pihak di Sony mengatakan, logo itu akan segera dihilangkan di produk-produk mendatang.
Dalam pidato pembukaan, Minggu (26/2/2012), Executive Deputy President, President, CEO Sony Corporation Kazuo Hirai menegaskan bahwa semua pengembangan ke depan akan berada di bawah merek "Sony".
Artinya, suatu ketika nanti, ponsel Sony yang masih memiliki logo bulat serupa yin dan yang itu bisa menjadi barang langka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar