- Glikolisis atau Jalur Embden-Meyerhof
Glikolisis merupakan proses perombakan karbohidrat (dalam bentuk glukosa atau fruktosa) menjadi asam piruvat. Jalur ini dikenal juga sebagai jalur Embden-Meyerhof. Di dalam sitoplasma mikrobia, reaksi kimia dapat berlangsung secara aerob (dengan adanya oksigen). maupun anaerob (tanpa Oksigen)
- Jalur Entner-Doudoroff
Beberapa bakteri menggunakan jalur Entner-Doudoroff sebagai pengganti jalur glikolisis. Pada jalur ini disamping produk yang dihasilkan sama dengan jalur glikolisis, juga ditemukan beberapa reaksi yang hampir sama. Meskipun demikian, jalur Entner-Doudoroff lebih sederhana bila dibandingkan dengan jalur Glikolisis. Jalur Entner-Doudoroff umumnya ditemukan pada Pseudomonas, Rhizobium, Azetobacter, Agrobacterium dan beberapa bakteri gram-negatif. Bakteri gram-positif yang menggunakan jalur ini sangat sedikit misalnya saja Enterococcus Faecalis. Jalur ini menggunakan enzim yang sama pada glikolisis.
- Jalur Pentosa Fosfat
Jalur pentosa fosfat atau heksona monoposfat berlangsung bersamaan dengan jalur glikolisis atau jalur Entner-Doudoroff. Jalur ini dapat berjalan dengan adanya oksigen (aerob) atau tanpa oksigen (anaerob). Jalur Pentosa Fosfat merupakan sumber energi yang penting pada beberapa organisme. Proses ini juga berperan penting untuk biosintesis organisme tersebut. Jadi jalur pentosa fosfat merupakan sumber energi yang penting bagi mikroorganisme. Meskipun demikian, masih lebih banyak yang dimanfaatkan untuk biosintesis daripada sebagai sumber energi.
- Siklus Asam Sitrat (TCA Cycle atau Siklus Krebs)
Meskipun energi dapat diperoleh dari pemecahan piruvat pada jalur sebelumnya, hasil yang cukup besar dapat dicapai dengan adanya oksigen yaitu melalui oksidasi piruvat menjadi karbondioksida. Siklus tersebut dinamakan Siklus Asam Sitrat yang dikenal juga sebagai Siklus Asam Trikarboksilat. Piruvat tidak langsung memasuki jalur ini, melainkan sebelumnya harus diubah dulu menjadi Ko-enzim A (asetil KoA).
- Fermentasi
Proses pembentukan ATP secara anaerob dikenal sebagai fermentasi. Dengan adanya oksigen produk ATP akan dioksidasi melalui jalur transport elektron. Jika tidak terdapat oksigen produk tersebut harus dioksidasi kembali menjadi NAD+. Banyak mikroba yang menggunakan derivate dari piruvat sebagai elektron dan akseptor H+ yang menyebabkan NADH + H+ dapat direoksidasi menjadi NAD+. Proses pembentukan energi semacam inilah yang terjadi pada mikroorganisme anaerob.
Fermentasi pada Mikrobia Heterotrof yang terjadi pada beberapa mikroorganisme diantaranya :
- Fermentasi Alkohol yang diawali oleh glikolisis melalui jalur Embden-Meyerhof maupun jalur Entner-Doudoroff. Asam piruvat hasil glikolisis akan diubah menjadi ethanol dan CO2.
- Fermentasi Asam Laktat merupakan jenis fermentasi yang khas dari bakteri asam laktat dan beberapa spesies Bacillus. Fermentasi asam laktat dapat dibedakan menjadi fermentasi homolaktit, dimana semua piruvat direduksi menjadi asam laktat, dan fermentasi heterolaktit dimana produk lain dapat dibentuk seperti etanol dan CO2.
- Fermentasi Asam Format yang terjadi pada Enterobacteriaceae. Fermentasi asam format dapat dibedakan juga menjadi fermentasi asam format campuran (menghasilkan produksi ethanol dan campuran asam seperti asetat, laktat dan suksinat) yang merupakan kekhasan dari E.coli dan Salmonella. Jenis kedua adalah fermentasi butanediol yang menghasilkan 2,3-butanediol, etanol,dan sejumlah kecil asam organik. Fermentasi ini merupakan ciri khas dari Serratia dan Enterobacteriaceae. Reaksi ini berguna untuk identifikasi jumlah Enterobacteriaceae.
- Fermentasi Asam Amino oleh Clostridium. Reaksi ini dapat menghasilkan ATP dengan mengoksidasi satu asam amino dan menggunakan asam amino yang lain sebagai akseptor elektron dalam proses yang dikenal sebagai reaksi stickland.
Itulah penjelasan mengenai Metabolisme Heterotrof, anda juga bisa membaca ulasan tentang Metabolisme Autotrof.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar