Ia kemudian memandang potret Jae Kang, ia menyesal kenapa semua itu terjadi, bahkan ia sempat meneteskan airmata, “Ia sangat menyukai sulapku.” Mereka duduk dan makan bersama dan Bong Gu bertanya tentang masakan kerang yang ada dimeja, melihat kalau masakan itu disiapkan bukan dengan cara yang tradisional. Jae Ha berkata kalau itu masakan kesukaan keluarga kerajaan. Jika keluarga kerajaan menyukainya, maka itu akan jadi tradisi. Ketika menyebut kata Raja, Bong Gu jadi sedikit gusar, tapi kemudian pura-pura tertawa.
Jae Ha membual kalau masakan itu dibuat oleh Calon Ratu dari resep yang diturunkan dari ibunya. Bong Gu bertanya apa ia menyukai wanita Korea Utara itu. Ia membicarakannya dengan nada santai. Jae Ha memperingatkannya untuk memilih kata-katanya dengan bijak.
Ia berkata, “Ia adalah calon Ratu Negara ini.” Bong Gu hanya berkomentar, “Ada kata-kata bijak: Jika kau ingin mempercayai seseorang, curigailah mereka dulu.”
Shi Kyung masuk ke kamar Jae Shin dengan berjinjit. Jae Shin tidak menyadarinya karena ia sedang mendengarkan musik. Shi Kyung melihat kaki Jae Shin tergantung keluar tempat tidur dan memutuskan untuk menyelimutinya dengan selimut.
Jae Shin ketakutan dan menolak bantuannya serta menjerit marah. Shi Kyung mencoba membantunya lagi ketika Jae Shin hampir terjatuh dan hanya membuatnya semuanya semakin buruk. Jae Shin ketakutan dan Shi Kyung panik, tidak tahu harus berbuat apa. Akhirnya ia memutuskan untuk membuka hadiah yang di bawanya, sebuah burung kakaktua yang bisa bicara.
Shi Kyung menjelaskan dengan canggung kalau ia menemukannya di sebuah toko hewan dan burung itu kakinya patah dan kemudian ternyata burung itu kakinya tidak patah, itu karena ia melatih dirinya dan jika Putri seharusnya juga mendapatkan terapi fisik, mungkin ia akan menyukai burung itu karena burung tersebut bisa bernyanyi.
Jae Shin merasa tersinggung karena mengira Shi Kyung mengejeknya. Tapi Shi Kyung tulus. Jae Shin berteriak padanya, menyebutnya di brengsek gila dan Shi Kyung panik lagi, ia pun menyuruh burung itu bernyanyi agar Jae Shin tidak marah lagi.
Shi Kyung bernyanyi agar burung itu mengikutinya dan burung itu hanya berkata, “Bodoh Idiot! Bodoh Idiot!” Jae Shin pun tersenyum dan berkata kalau burung itu lebih baik daripada Shi Kyung dan menyuruh Shi Kyung untuk membawanya mendekat.
Shi Kyung hanya melihat ketika Jae Shin mencoba berteman dengan burung kakaktua tersebut. Ia merasa lega.
Bong Gu mengucapkan selamat tinggal dan menawarkan hadiah perpisahan. Ia pun mengeluarkan bolpennya yang dulu digunakannya untuk Jae Ha.
Ia kemudian mengaku kalau dulu ia pernah menusuk Jae Ha dengan bolpen itu ketika mereka masih sangat muda, menawarkan kalau bolpen itu sebagai alat untuk meminta maaf. Jae Ha hanya memandang bolpen itu dan tertawa, hal seperti itu tidak pernah terjadi.
Sinopsis The King 2 Hearts Episode 9
Jae Ha masih tertawa dan bertanya bagaimana orang seperti dirinya berani menusuk Raja dan melemparkan bolpen itu ke arah Bong Gu. Ia menambahkan kalau ia tidak pernah membiarkan hal seperti itu terjadi, tidak peduli seberapa mudanya ia, “Kau keliru.” Jae Ha pergi meninggalkan Bong Gu yang benar-benar kalah.Ini adalah reaksi yang tidak diharapkan Bong Gu, ia menginginkan rasa takut, kaget, marah, bukannya dinding yang kosong. Ia kembali ke ruang kelas dimana penusukan itu terjadi, mengingat saat ia menulis, “Aku Raja.” Di jendela, ia sudah membuat keputusan untuk merebut tahta.
Bong Gu marah karena ia sudah menghabiskan banyak waktu untuk merawat ayahnya yang mengerikan sehingga ia mendapatkan posisinya sekarang. Ia tidak akan membiarkan seseorang menghancurkan apapun. Ia mengumumkan kalau ia adalah Raja yang sebenarnya dan menyuruh anak buahnya untuk menyumbang 5 milyar won untuk keluarga kerajaan.
Alasannya adalah dengan IQ Jae Ha semua yang diinginkannya tidak akan pernah tercapai, jadi mereka harus mengubah rencana. Ia mengira kalau Jae Ha adalah orang yang bodoh. Ia berpikir kalau orang yang punya ingatan seperti itu, pasti orang yang bodoh.
Sekretaris Eun memberitahu Jae Ha tentang sumbangan itu dan berpikir kalau itu akan mengejutkannya. Jae Ha menyuruh Sekretaris Eun untuk menerimanya.
Sekretaris Eun menelpon untuk memperingatkan para penjahat, hanya karena mereka menyumbang untuk membuat bangunan memorial untuk Jae Kang, bukan berarti mereka bisa mendapatkan apapun. Anak buah Bong Gu mengiyakan.
Pembangunan pun dilakukan di vila dimana Raja dan Ratu meninggal. Vila itu diubah menjadi taman memorial. Ibu datang untuk melihat tempat putranya meninggal, dimana ia masuk dengan diam, menunduk karena sedih.
Shi Kyung terus menjaga dan kemudian seorang agen berlari ke arahnya sambil membawa sesuatu yang mereka temukan ketika menggali tempat itu. Ia bergegas kembali ke istana dan masih memegang kotak tersebut. Ia masuk ke kamar Hang Ah.
Ia memberitahu Hang Ah kalau kotak tersebut ditemukannya di vila. Kotak tersebut berisi serbuk batubara. Hang Ah membukanya dan menemukan ponsel buatan Korea Utara. Shi Kyung kemudian berkata kalau mereka menempatkan penjaga di depan kamarnya.
Jae Ha dalam perjalanan pulang ke istana. Ia bertanya pada Dong Ha dimana Shi Kyung berada akhir-akhir ini. Dong Ha berkata kalau Shi Kyung sedang menemui Hang Ah dan Jae Ha terlihat cemburu, mengumumkan kalau rencananya barunya, mereka akan pergi ke kamar Hang Ah, “Mulai saat ini, jika ada hal yang mengharuskan seseorang ke sana, maka kau yang pergi.”
Jae Ha langsung menerobos masuk dan menatap Hang Ah serta Shi Kyung yang terlihat canggung karena mereka berusaha menyembunyikan kotak tersebut. Jae Ha bertanya apa yang tengah mereka lakukan. Shi Kyung hanya menghormat kepadanya dan keluar.
Hang Ah berdiri didepan kotak tersebut, tapi ia tidak ingin melihatnya dan Jae Ha bertanya apa yang ia sembunyikan, Apa? Apakah kalian berdua berbagi kue ketika aku tidak melihat?”
Akhirnya Hang Ah memperlihatkan kotak itu dan memberitahu Jae Ha tentang apa yang terjadi. Ia melihat mata Jae Ha dan menunggu responnya. Kaget, marah dan kemudian kesadaran tentang apa artinya itu bagi hubungan mereka datang secara bersamaan. Setelah diam sejenak, Jae Ha berkata kalau semuanya masih perlu diselidiki. Jae Ha mengambil kotak itu dan meninggalkan Hang Ah.
Disaat yang sama, berita tentang ditemukannya kotak itu sudah muncul. Para penyelidik telah menyelidiki ponsel tersebut luar dan dalam. Teknologinya menggunakan sesuatu yang dibesar-besarkan oleh pihak Korea Utara sebagai peningkatan bidang teknologi mereka. Mereka akan menjadi Negara pertama yang meningkatkan fungsi ponsel dengan menggunakan EP070 yang tertanam didalamnya.
Jae Shin langsung pergi menemui Hang Ah. Ia marah dan memanggilnya komunis. Ia bertanya apakah ia sangat ingin menjadi Ratu sehingga harus membunuh Kakak tertuanya. Ia menangis karena membiarkan dirinya dimandikan oleh pembunuh kakaknya.
Tapi Hang Ah tidak terpengaruh oleh reaksinya. Ia memegang pergelangan tangan Jae Shin supaya ia lebih fokus lagi. Ia menekan Jae Shin dan menyuruhnya mengingat tentang kejadian malam itu, Apakah Jae Shin bertemu dengan Raja atau orang lain.
Hang Ah berkata jika pihak Korut yang melakukannya, ia yang harus bertanggungjawab, maka ia akan membayarnya, tapi jika tidak….maka Utara, Selatan, mereka semua akan dibodohi hanya karena orang yang tidak mereka ketahui.
Jae Shin berkata dengan gemetar, “Aku harap semua itu bukan hanya akting. Tulus.” Ia kemudian duduk bersama ibu di rumah kaca, memikirkannya lagi dan memutuskan jika Korea Utara yang bertanggungjawab, Hang Ah tidak mungkin terlibat, “Tidak ada jalan.”
Ia kemudian teringat kilatan memorinya malam itu, terpicu ketika mendengarkan musik. Ia gemetar dan tersedak, seakan-akan ingatan penyerangannya kembali.
Jae Ha mengirim Sekretaris Eun sebagai wakil Istana dalam Dewan Penyelidik dan menanyakan laporan, tanpa embel-embel hanya kebenarannya saja. Sekretaris Eun membawa Shi Kyung dan menemukan kalau para anggota konggres yang memimpin penyelidikan lebih tertarik untuk berdebat satu sama lain, tapi sepakat pada satu hal: bagaimana Kim Hang Ah terlibat?
Ia melaporkan pada Jae Ha kalau mereka ingin memanggil Hang Ah, yang membuat Jae Ha menjadi defensif. Hang Ah? Mereka hanya menginginkan seseorang untuk disalahkan!
Sekretaris Eun membenarkan. Mereka memang menginginkan seseorang untuk disalahkan. Ia mulai berkata sangat tidak realistis untuk berharap bisa bersatu dengan wanita Korea Utara, wanita dari kesatuan khusus. Jae Ha berkata kalau itu adalah ide kakaknya dimana Sekretaris Eun mengaku kalau dari awal, ia tidak setuju.
Ia berkata kalau penyelidikan itu sudah lepas dari tangan mereka ke lingkup konggres dan mereka sekarang membutuhkan kambing hitam.
Jae Ha: “ Jadi yang ingin kau katakan, kau ingin mengorbankan Hang Ah? Hanya karena kami belum bertunangan? Ia akan jadi istriku! Ia adalah anggota keluarga kerajaan!”
Sekretaris Eun, “Ia adalah wanita Korea Utara!” Hang Ah ada dipihak yang sama dengan orang yang membunuh Raja sebelumnya.
Jae Ha berusaha memikirkannya lagi dan ini terlalu kentara untuk Korea Utara jika mereka benar-benar terlibat, kenapa mereka meninggalkan bukti yang akan menunjuk ke arah mereka?
Tapi Sekretaris Eun tahu bagaimana mempergunakan kelemahan Jae Ha, menunjukkan kalau Jae Ha ingin percaya kalau Korea Utara tidak bertanggungjawab karena perasaannya untuk Hang Ah. Ia menuduhnya membiarkan hal itu memburamkan penilaiannya. Jae Ha tidak bisa mengabaikannya karena itu semua benar.
Ia pergi menemui Hang Ah dan mengusulkan agar mereka minum-minum, mengingat pertamakalinya mereka mabuk dan ayahnya menangkap basah mereka. Ia berpikir saat itu ia akan kena pukul, sedangkan Hang Ah berkata kalau ia sangat malu membuatnya ingin menggali lubang ditanah dan bersembunyi.
Jae Ha berkata kalau seharusnya ia melakukan itu, menyalahkannya karena terlalu gampangan dan Hang Ah ganti menyalahkannya karena memberinya tembakan cinta untuk tujuan tertentu, agar ia mabuk. Jae Ha berhenti untuk bertanya bagaimana ia tahu kalau itu disebut tembakan cinta dan tersadar kalau selama ini Hang Ah berpura-pura polos.
Hang Ah berkata kalau ia akan membiarkan Jae Ha berpikir kalau ia menang, “Kau seharusnya bersyukur.” Jae Ha tertawa.
Tapi pembicaraan kemudian berubah ketika Jae Ha bertanya kenapa Hang Ah menyembunyikan kotak bukti ketika ia masuk kekamarnya dan menemuinya. Hang Ah mulai gelisah.
Hang Ah menjawab kalau ia melakukan itu tanpa berpikir dan ketika Jae Ha bertanya kenapa, Hang Ah berkata kalau chasing ponsel itu milik Korea Utara. Jae Ha, “Hanya chasingnya?” . Mereka pun duduk terdiam selama beberapa lama.
Akhirnya Hang Ah bicara, mengangkat topik penyelidikan resmi. Ia memberitahu Jae Ha kalau ia akan pergi ke pertemuan dewan untuk ditanyai, “Untuk membersihkan keragu-raguanmu.”
Jae Ha memandang mata Hang Ah, “Aku mempercayaimu. Aku mempercayaimu sebanyak aku ingin membunuhmu dengan tanganku sendiri, jika kau terlibat. Maksudnya, ia percaya pada Hang Ah, cukup besar sampai ia membiarkan dirinya dibodohi jika sebenarnya Hang Ah adalah pembunuh berdarah dingin.
Hang Ah memanggilnya “Yang Mulia.” Dan bertanya apa ia boleh menyebutnya dengan lebih santai karena saat ini mereka hanya berdua. Hang Ah tersenyum, “Semua itu tidak akan terjadi, Prajurit Lee Jae Ha.” Jae Ha juga tersenyum
Paginya, Hang Ah mempersiapkan diri untuk memenuhi panggilan konggres dan ibu minta bertemu dengannya dulu. Hang Ah masuk dengan gelisah. Ibu, “ Kupikir sangat mungkin pihak Korea Utara yang bertanggungjawab atas semua kejadian ini. Karena mereka tidak menyukai kami. Tapi…..Aku tidak akan pernah membuangmu.”
Mata Hang Ah mulai tergenang saat ibu merapikan rambutnya berkata kalau Hang Ah harus membuat kesan pertama yang baik. Hang Ah mulai menangis dan ibu memberitahunya, “Tidak, jangan menangis. Anggota keluarga kerajaan harus kuat.” Hang Ah mengangguk dan lebih banyak airmata yang yang terjatuh.
Jae Ha menghabiskan harinya menonton Hang Ah di berita televisi, sambil bermain minesweeper agar pikirannya bisa teralihkan.
Hang Ah muncul didepan dewan, terlihat percaya diri dan kuat. Ia berbicara jujur tentang masa pelatihannya, bahkan bercanda kalau ada satu hal yang sama di Utara dan Selatan, mereka tidak boleh percaya semua yang mereka baca di suratkabar.
Mereka menanyakan tentang komunikasinya dengan pihak Korea Utara dan Hang Ah memberikan sms terakhir yang dikirim oleh ayahnya, yang menyuruhnya untuk mengikuti kebiasaan Korea Selatan, karena sekarang ia adalah orang Korea Selatan. Hang Ah berkata itu sebabnya hari ini ia ada disini, untuk mengikuti hukum Korea Selatan, sebagai warga Negara Korea Selatan.
Disaat yang sama, ayah Hang Ah menelpon Jae Ha dan berkata kalau ini penting. Mereka punya bukti yang bisa membersihkan tuduhan pada Korea Utara, tapi mereka belum bisa mengumumkannya. Jae Ha akan menutupnya ketika ayah berkata kalau mereka sudah menemukan siapa yang ada dibalik bom treadmill tempo hari, Klub M.
Jae Ha masih lambat dalam menyerap informasi itu karena Klub M baru saja memberi sumbangan besar bagi tempat peringatan kakaknya, tapi ayah Hang Ah mendesaknya untuk melihat dalam catatan Raja, dimana ia akan menemukan kalau Klub M itu masalah yang lebih besar daripada yang ia tahu.
Jae Ha masih lambat dalam menyerap informasi itu karena Klub M baru saja memberi sumbangan besar bagi tempat peringatan kakaknya, tapi ayah Hang Ah mendesaknya untuk melihat dalam catatan Raja, dimana ia akan menemukan kalau Klub M itu masalah yang lebih besar daripada yang ia tahu.
Hang Ah kembali ke istana dan menemukan Jae Shin sudah menunggunya, kali ini ia lebih tenang dan tersenyum padanya. Ia bertanya apakah Hang Ah harus mengutuk keluarga kerajaan dengan bebas dan Hang Ah menjawab kalau ia akan melakukannya, tapi mereka tidak memberinya kesempatan.
Hang Ah menanyakan tentang Jae Ha dan Jae Shin berkata kalau ia tidur lebih cepat, Jae Ha memang orang yang pemalas. Hang Ah tahu itu, tapi ia tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
Sebenarnya, Jae Ha sedang berusaha memecahkan sandi kakaknya, supaya ia bisa melihat catatan hariannya.
Ia teringat usulan Sekretaris Eun kalau ia sebaiknya mengeset passwordnya dengan hal-hal yang paling diinginkannya. Jae Ha pun mencoba: Penyatuan Korea Utara dan Selatan, ternyata bukan. Anak, bukan juga. Shim Eun Ha, bukan. Jae Ha mendesah kalau ini sulit.
Disaat yang sama, pihak Korea Utara meminta pertemuan di DMZ dan mereka menunjukkan teknologi yang sedang mereka kembangkan. Pihak Korea Utara mengaku kalau mereka sedang mengembangkan teknologi EP dan baru ingin mengumumkannya satu atau dua tahun yang akan datang.
Dan pada kenyataannya, mereka tidak punya cara untuk membuat perangkat yang terlibat pada kasus pembunuhan itu.
Bong Gu mendesah melihat perkembangan rencana jahatnya, tapi akan membiarkannya saja karena pihak Korea Utara yang sombong, tidak akan mengaku kebenarannya dan ketika apa yang dikatanya terjadi, maka semuanya akan berjalan seperti yang mereka inginkan.
Dan ia tidak salah, karena pihak Korea Utara membagi rahasia tersebut, tapi mereka tidak menginginkan mengumumkan hal tersebut didepan publik. Mereka mengancam akan perang, jika kebenaran terungkap. Dewan pun membantahnya, bagaimana mereka bisa mengatakan kalau Korea Utara tidak bertanggungjawab akan hal itu, tanpa faktor kunci tersebut.
Sekretaris Eun kembali dari meeting dan Shi Kyung tersenyum disampingnya, berkata kalau Raja pasti sangat senang mendengar kalau pihak Korea Utara tidak bertanggungjawab. Tapi ketika Jae Ha bertanya apakah ada perkembangan baru, Sekretaris Eun berkata kalau tidak ada.
Shi Kyung terlihat bingung dan hanya berdiri dengan mulut ternganga. Ayahnya memberitahu Raja supaya tidak usah terlalu berharap. Untungnya Shi Kyung tidak seperti ayahnya. Ia langsung menyela.
Shi Kyung, “Ayah…..” Sekretaris Eun menyuruhnya diam dan Shi Kyung langsung menyahut kalau Korea Utara tidak bertanggungjawab. Sekretaris Eun menyuruhnya keluar. Jae Ha sangat senang mendengar berita tersebut dan apa artinya itu bagi Hang Ah, sehingga ia tidak menyadari tingkah Sekretaris Eun yang aneh. Setelah beberapa saat, Jae Ha bertanya kenapa Sekretaris Eun tidak langsung mengatakannya saja padanya.
Sekretaris Eun beralasan kalau mereka tidak bisa mengumumkan kebenarannya juga, pihak Korut mengancam akan terjadi perang jika mereka mengungkapkan kegagalan teknologi EP mereka. Tanpa bukti yang kuat, pihak Korsel idak bisa hanya berkata kalau pihak Korut tidak melakukannya.
Jae Ha tidak melihat kalau itu adalah masalah. Mereka harus mengungkapkannya, karena ancaman itu hanyalah sekedar ancaman dan itu bukanlah hal yang baru, tapi Sekretaris Eun berkata kalau itu bukan pilihan.
Jae Ha bertanya apa yang harus mereka lakukan, apa harus membiarkan kalau dunia mengira semua itu perbuatan pihak Korut? “Bagaimana dengan Hang Ah?”
Sekretaris Eun memberitahunya kalau mereka sudah menemukan cara untuk menyelamatkan semua yang terlibat. Jika mereka membiarkan Hang Ah diadili didepan banyak orang…..
Ia beralasan kalau monarki sedang dalam bahaya dan masyarakat sedang mengangkat senjata.
Jae Ha menyelanya, “Tidak.” Sekretaris Eun berkata kalau Hang Ah melakukan pekerjaan yang bagus ketika sidang Konggres dan Jae Ha berteriak, “Bagaimana aku bisa membuatnya melakukan hal itu dua kali! Tidak! hanya satu kali saja sudah membuatku gila. Dua kali? Dan didepan masyarakat. Dan ia bisa menjadi ejekan publik? Itu tidak akan pernah terjadi.”
Disaat yang sama, Shi Kyung menunggu di kantor ayahnya dengan gelisah dan langsung minta maaf ketika ayahnya datang, “Ia adalah Raja. Kupikir ia harus tahu yang sebenarnya.” Tapi Sekretaris Eun berteriak padanya kalau Raja yang sekarang bukanlah Raja yang berhak, “Aku sudah memberitahumu untuk belajar tentang dunia yang sebenarnya! Apakah realita dan kebenaran adalah hal yang sama?”
Shi Kyung terlihat terluka dan menghormat sebelum pergi.
Hang Ah mendapat video call dari ayahnya, awalnya ia menolak, tapi dayangnya memberitahu kalau ibu sudah memberinya ijin, jadi ia menerima telpon ayahnya. Ayah bertanya apakah ia baik-baik saja dan Hang Ah langsung terlihat hampir menangis walaupun ia tetap berkata kalau ia baik-baik saja.
Ketika ayah sudah memastikan kalau ia baik-baik saja, ia mulai menggerutu karena Hang Ah harus tampil secara publik didepan Konggres. Hang Ah baru tahu akan hal itu. Ia menutup telpon ayahnya dan meminta untuk berbicara dengan Raja.
Tapi sayangnya, Sekretaris Eun yang datang dan memberitahunya kalau itu memang benar, ia harus ditanyai lagi oleh komite dalam kapasitas resmi, tapi kali ini ia akan disiarkan secara publik. Hang Ah memberitahunya kalau ia takut. Ia baru melewati yang terakhir dan kakinya gemetar. Ia mengaku kalau publik membuatnya takut. Ia tahu apa yang mereka katakana, menyebutnya komunis, menyuruhnya untuk pergi, untuk mati.
Hang Ah bertanya apakah Raja menyetujuinya dan Sekretaris Eun berbohong kalau Jae Ha tidak mengatakan apapun untuk menghentikannya.
Ia berkata kalau Jae Ha ingin memastikan ketulusan Hang Ah..
Hang Ah menatap Sekretaris Eun dengan pandangan terluka, “ketulusanku yang sebenarnya? Lalu apa yang selama ini aku lakukan sampai sekarang?” Airmatanya mulai terjatuh saat ia berkata, “Aku akan menunjukkan padanya, sampai ia puas.”
Sekretaris Eun kemudian menelpon Jae Ha yang sedang sibuk berlari dengan memakai hanbok untuk penampilan publiknya dan berbohong padanya kalau Hang Ah sudah mengambil keputusan untuk muncul di sidang publik dan semua itu adalah ide Hang Ah sendiri.
Sekretaris Eun berjalan kemudian menghormat pada potret Jae Kang yang terpasang di aula peringatan, meminta maaf pada Raja adalah pilihan yang terbaik.
Hang Ah harus kembali bersaksi didepan komite Konggres, kali ini dengan deretan kamera untuk penayangan live. Semua orang menonton dengan gelisah di istana, Ibu ingin mengganti channelnya karena ia tidak tahan melihatnya, tapi kali ini Jae Shin yang mengingatkannya kalau ibu pernah berkata kalau ia tidak akan membuang Hang Ah, karena ia adalah keluarga.
Mereka mulai menyuruhnya untuk memperkenalkan dirinya dan Hang Ah hanya menyebutkan namanya. Mereka memintanya untuk memperkenalkan diri dengan lebih panjang sebagai calon istri Raja, tapi Hang Ah berkata kalau pertunangan mereka belum resmi, jadi yang ia punya hanyalah namanya.
Mereka bertanya apa yang ia rasakan tentang Korea Selatan. Hang Ah berpikir sejenak dan kemudian berkata kalau Korsel terkenal dengan girl bandnya, mengutip ketenaran mereka ketika ia berlatih untuk WOC. Shi Kyung tersenyum pada dirinya sendiri.
Dari kantornya, Jae Ha akhirnya tersenyum, setelah menonton dengan penuh kekhawatiran. Hang Ah melanjutkan, “Korea Selatan itu….hangat.” Ia mulai mendeskripsikan bagaimana bergairahnya Korsel itu, mungkin ada kesalahpahaman dan menyembunyikan perasaan yang sebenarnya. Ternyata ia tidak berbicara tentang Korea Selatan, tapi tentang Jae Ha.
Ia berkata ada kasih sayang yang dalam dan menyimpulkan kalau masyarakat dari kedua Negara punya banyak kesamaan.
Tapi mereka mendengar kalau ia menyebut orang Korea Utara “kami”. Hang Ah menjelaskan kalau ia belum menjadi warganegara penuh,atau mulai terbiasa, tapi itu menyebabkannya diserang terus.
Tapi berbeda dengan Jae Ha, ia menjadi marah melihat pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ia menelpon seseorang, berteriak di telpon saat ia menonton Hang Ah di televisi, berbicara dengan anggota inkuisisi melalui televisi.
Salah satu dari mereka bertanya apa yang ia pikirkan tentang semua penyerangan dari Korea Utara, Jae Ha, “ Apa ia yang melakukan semuanya?Apa Kim Hang Ah itu terminator?” Yang lain memintanya untuk menyebutkan tanggal lahir raja Korea Selatan. Jae Ha, “ Aku bahkan tidak tahu hari ulangtahun ayahku sendiri!”
Yang lain bertanya bagaimana jika perang pecah sekarang, ia akan memihak siapa. Jae Ha, “Kau bahkan tidak ikut wajib militer!” Ia berteriak ditelpon agar Perdana Menteri segera datang menghadapnya.
Ia bertanya apa yang mereka lakukan pada Kim Hang Ah dan menyuruhnya untuk langsung mengumumkan kalau Korea Utara tidak bertanggung jawab. Perdana Menteri hanya bisa berdehem saja sehingga Jae Ha memotongnya, apa ini karena ancaman perang. Mereka selalu mengancam untuk berperang.
Jae Ha pun mengancam Perdana Menteri dan bertanya tentang peningkatan gaji 8% semua anggota Konggres. Perdana Menteri pun menelan ludahnya. Ia mulai mengeluarkan pendapat kalau Raja tidak berhak untuk membuat masalah dengan pejabat yang dipilih rakyat, tapi Jae Ha hanya berbisik kalau ia tidak akan mengungkapkannya, tidak, ia hanya akan mengalokasikan dana itu untuk……. dirinya sendiri.
Hang Ah tiba di istana, dan ingin bertemu dengan Jae Ha, tapi Sekretaris Eun memberitahunya kalau Jae Ha sedang keluar. Hang Ah langsung kecewa.
Jae Ha kembali ke istana dan juga ingin bertemu dengan Hang Ah, tapi Sekretaris Eun menghalanginya lagi, mengingatkannya kalau Hang Ah pasti sangat lelah setelah menjalani hari yang berat. Jae Ha juga kecewa, tapi ia setuju untuk membiarkan Hang Ah beristirahat.
Dengan penuh semangat, ia memberitahu Sekretaris Eun kalau Perdana Menteri akan mengumumkan kalau Korea Utara tidak terlibat. Sekretaris Eun sudah tahu dan ia terlihat tidak senang.
Hang Ah berbicara dengan ayahnya, yang marah melihat cara ia diperlakukan di sidang, juga karena Jae Ha tidak ada disampingnya, berkata kalau ia akan menderita karena cinta bertepuk sebelah tangan. Hang Ah menutup telpon ayahnya lagi.
Hang Ah mulai menangis dan teringat saat Jae Ha kejam padanya, ketika ia memberitahu Hang Ah kalau ia bukan wanita baginya, ketika ia berkata kalau semua perasaannya hanyalah akting dan yang terakhir ketika ia bertanya kenapa Hang Ah menyembunyikan kotak bukti darinya.
Kali ini kita melihat terusan dari percakapan itu. Setelah berkata seperti itu, Jae Ha segera tertawa dan berkata, “Aku hanya bercanda,” dan menggandeng tangannya dan mengajaknya makan malam. Jae Ha membuka pintu dan tiba-tiba ada kilatan cahaya.
Jae Ha berbalik dan ada senjata di tangannya, ia menarik pelatuknya……
Suara tembakan terdengar dan Hang Ah terbangun, ia terengah-engah sambil mencengkeram jantungnya.
Ia mengecek ponselnya untuk melihat apakah Jae Ha menelponnya, tapi ternyata tidak ada. Hang Ah benci menangis, tapi ia tidak bisa menghentikan airmata yang mengalir dipipinya.
Paginya, Jae Ha datang sambil membawa sarapan untuk Hang Ah. Tapi ternyata Hang Ah tidak ada. Ia memanggilnya dan melihatnya duduk tenang di mejanya. Jae Ha terus berbicara sedangkan Hang Ah terlihat marah semalaman. Jae Ha memegang tangannya tapi Hang Ah menariknya.
Hang Ah bertanya kemana Jae Ha kemarin dan Jae Ha menggodanya kalau itu rahasia. Tapi Jae Ha tersadar kalau Hang Ah sedang marah dan bertanya apa segalanya berjalan buruk kemarin? Hang Ah mengira kalau Jae Ha tidak melihat sidangnya kemarin dan ia sangat marah, sehingga tidak mau mendengarkan semua penjelasan.
Jae Ha mulai menjelaskan, tapi Hang Ah bertanya apakah ia terlalu sibuk minum-minum dengan wanita seperti seorang playboy dan kemudian Hang Ah mengoreksinya, “Oh tidak, bukan playboy. Sampah.”
Wajah Jae Ha langsung mengeras ketika mendengar kata itu, tapi Hang Ah meneruskannya, berbisik kalau ia lupa kalau Yang Mulia terlalu sensitif ketika dipanggil sampah. Ia menyarankan supaya Jae Ha berhenti menyimpannya dan mengumumkan pada rakyatnya, “Kalau Raja Korea Selatan adalah sampah.”
Hang Ah memintanya memberitahunya satu hal, “Kau menyukaiku atau tidak?”
Jae Ha: “Aku menyukaimu.” Ia kemudian mendekat dan menambahkan, “ Kau gampangan dan penurut, karena kau dari Korea Utara. Sampah? Aku memberitahumu karena kepercayaan. Karena aku mempercayaimu, aku menunjukkan kelemahanku. Tapi kau….mempermainkannya? Wanita jalang dari Korea Utara, pada Raja Korea Selatan? Pulanglah. Sekarang. Ke Utara.”
Hang Ah hanya bisa berkata, “Prajurit Lee Jae Ha….”
Tapi Jae Ha berbalik dan melangkah pergi.
Semua Sinopsis The King 2 Hearts Episode 9 di atas credit ke bangawanseoul.com dan tunggu kelanjutannya di Sinopsis The King 2 Hearts Episode 10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar