Park Ha berjalan untuk menemui Lee Gak. Disaat yang sama Sena memberikan saputangannya yang hilang dan Lee Gak sangat tersentuh karena mengira Sena harus mencarinya semalaman hanya demi saputangan itu. Sena langsung memeluk Lee Gak ketika ia melihat Park Ha berjalan ke arah mereka dan kemudian berpura-pura mencium Lee Gak. Park Ha melihatnya dan berbalik sambil menangis.
Park Ha merasa sangat kecewa dan berjalan pulang ke rumah.
Sinopsis Rooftop Prince Episode 10
Sena dan Lee Gak berjalan menuju menara Namsan. Sena bertanya apakah Lee Gak benar-benar belum pernah kesana. Sena berbohong kalau ia juga belum pernah kesana karena ia tidak ingin pergi sendirian maupun pergi dengan orang yang pernah kesana. Ia ingin pergi bersama Lee Gak sehingga mereka bisa berbagi perasaan pertama kali kesana.Park Ha terus berjalan dan akhirnya ia tiba di sebuah lapangan basket. Ia pun memutuskan untuk bermain sendirian.
Sena dan Lee Gak melihat lampu kota. Sena berkata kalau orang-orang pasti hidup di lampu-lampu itu, “Dari lampu-lampu itu kau bisa melihat dari jauh kalau mereka terlihat bahagia, tapi jika kau mendekat, kau akan melihat orang yang bertengkar, merasa sedih atau banyak orang yang merasa kesepian.” Lee Gak mengulangi kata-katanya. Ia kemudian bertanya apakah Sena terlihat cantik dari kejauhan atau dari dekat. Sena tidak tahu karena ia tidak bisa melihat dirinya sendiri. Sena balas bertanya apakah Lee Gak suka melihat pemandangan dari dekat atau dari kejauhan. Lee Gak menjawab kalau ia melihat pemandangan dari jauh, maka ia ingin ada didalamnya itu bagus, tapi jika ia melihat yang disukainya di kejauhan dan ternyata dilihat dari dekat juga sama bagusnya, bukankah itu lebih baik. Baginya orang-orang juga sama. Lee Gak kemudian mengajaknya pulang karena hari sudah malam, tapi Sena ingin naik kereta kabel.
Chi San, Man Bo dan Yong Sul sedang lewat dan melihat Park Ha. Chi San langsung bertanya apakah ia sudah baikan, Park Ha langsung melemparkan bola ke arahnya dan berkata kalau ia baik-baik saja. Man Bo heran, seharusnya saat ini ia makan malam bersama Lee Gak, apakah ia tidak bertemu dengannya. Karena melihat Park Ha berdandan, ia menduga kalau ia pergi menemui Lee Gak. Park Ha berbohong kalau ia pergi makan bersama temannya.
Yong Sul kemudian bertanya apa yang ia lakukan sendirian begini. Park Ha berkata kalau ia sedang bermain basket. Ia pun mengajari ketiganya.
Lee Gak dan Sena akan naik kereta kabel, tapi akhirnya Lee Gak membatalkannya, ia harus pergi dan mereka akan bertemu besok dikantor. Lee Gak kemudian menelpon Chi San dan bertanya dimana ia berada. Sena terlihat sangat kecewa.
Park Ha dan ketiga pria yang lain sedang bermain basket, Park Ha melambaikan tangan dan menyuruh Lee Gak untuk bergabung. Mereka akan dibagi menjadi dua tim, tim yang kalah harus mengabulkan permintaan tim yang menang.
Chi San merasa lelah sehingga ia tidak ikut bermain. Man Bo berkata kalau ia akan satu tim dengan Yong Sul, sehingga Lee Gak bersama Park Ha. Park Ha tidak mau satu tim dengan Lee Gak, jadi ia langsung memegang tangan Yong Sul dan berkata kalau ia akan satu tim dengan Yong Sul. Lee Gak langsung melotot melihat Park Ha memegang tangan Yong Sul, sedangkan Yong Sul hanya diam saja.
Lee Gak langsung berkata kalau ia akan satu tim dengan Yong Sul. Akhirnya mereka akan mengundi dengan suatu permainan. Lee Gak memberi isyarat pada Yong Sul untuk duduk seperti dirinya, tapi ketika melihat Park Ha tetap berdiri, Yong Sul tidak menuruti perintah Lee Gak dan berdiri seperti Park Ha. Lee Gak terlihat murka. Park Ha sangat senang karena bisa satu tim dengan Yong Sul, sedangkan Yong Sul tidak sanggup memandang Lee Gak.
Merekapun bermain dan akhirnya tim Park Ha dan Yong Sul yang menang. Park Ha dan Yong Sul langsung ber high five, sedangkan Lee Gak langsung memelototi Yong Sul. Karena ia kalah, Lee Gak langsung mengeluarkan kartu kreditnya dan menyuruh Park Ha untuk mengatakan keinginannya.
Park Ha langsung mendekat dan berkata kalau ia ingin memukul Lee Gak sekali. Ia pun memukul perut Lee Gak. Lee Gak langsung memerintahkan yang lain untuk menghukum Park Ha, tapi Yong Sul tidak menurut dan mereka semua langsung berlutut. Yong Sul berkata kalau ia sudah berbuat dosa dan pantas dihukum mati. Lee Gak terlihat puas.
Mereka kemudian merayakan ulangtahun Park Ha. Mereka menyanyikan lagu ulang tahun dengan nada yang berantakan dan bertepuk tangan. Man Bo berkata kalau mereka sudah menyiapkan kue. Chi San bertanya bukankah Lee Gak sudah menyiapkan sesuatu. Lee Gak hampir mengeluarkan hadiahnya, tapi kemudian membatalkannya dan berkata kalau kue itu sudah cukup. Ia menambahkan kalau ia sedang tidak enak badan dan ingin tidur cepat. Man Bo bertanya-tanya apa perut Lee Gak masih sakit karena dipukul Park Ha tadi dan Yong Sul pun langsung memberitahu Park Ha untuk tidak menyentuh tubuh Lee Gak lagi.
Park Ha kemudian teringat ketika Sena mencium Lee Gak sedangkan Lee Gak memandangi hadiah Park Ha kemudian memasukkannya ke dalam laci.
Di kantor, Sena menemui Pyo dan bertanya apakah ia bisa bekerja bersamanya. Pyo merasa senang dan bertanya apakah Presdir menyetujuinya. Sena berkata kalau Presdir akan mengijinkan jika Pyo yang memintanya. Pyo berjanji untuk meyakinkan Presdir.
Ayah Tae Mu mendengarnya dan menemui Sena. Ia memuji kalau Sena pintar, karena ia tidak bisa mendapatkan Tae Mu maka sekarang ia mengejar Tae Yong. Ia juga bekerja untuk orang yang paling dibencinya (Pyo), ia kemudian mengancam jika Sena tidak menyerahkan surat pengunduran dirinya hari ini, maka ia akan bertindak
Sena dan Park Ha bertemu di toilet saat Park Ha sedang mencuci buah. Sena menuduh Park Ha memberitahu ayah Tae Mu kalau ibunya bukan professor di Inggris, tapi penjual ikan di pasar. Park Ha dengan tenang menjawab, jika Sena merasa ada yang perlu disalahkan, ia harus melihat ketempat lain. Ia tidak mengatakan apapun. Ia sendiri yang berbohong. Sena marah dan memukul sayuran tersebut hingga jatuh, “Aku akan mengambil semua yang kau miliki.”
Nenek bertemu dengan Pyo dan ayah Tae Mu. Ia berkata kalau tanpa kemampuan, Tae Yong tidak bisa tetap di perusahaan, walaupun ia cucunya dan pewaris perusahaan ini. Ayah Tae Mu melapor kalau Tae Yong tidak melakukan apapun dan hanya menjaga jarak membuat banyak orang yang mengeluh. Mereka perlu menunjukkan kedewasaan dan bakatnya. Pyo berpendapat kalau mereka masih memerlukan lebih banyak waktu untuk menunjukkan kemampuan Tae Yong. Ayah membantah kalau yang mengeluh akan bertambah banyak. Pyo menyahut, orang yang mengeluhkan Tae Yong harus menunjukkan mukanya. Nenek menengahi mereka dan berkata produk baru keluar, maka mereka harus mengiklankannya kemudian menjualnya. Mereka akan memutuskan setelah melihat hasilnya.
Bibi mendengar Pyo dan ayah Tae Mu sedang berdebat.Pyo berkata kalau ayah Tae Mu berniat menendang Tae Yong keluar dan ayah hanya menyebut Pyo gila. Pyo berkata kalau seseorang harus setia, bahkan anjing pun akan membalas dengan baik jika seseorang berbuat baik padanya. Pyo menyebutnya kotoran anjing dan ayah langsung menghina Pyo. Bibi langsung keluar dan menyuruh ayah minta maaf pada Pyo dan menyebut Pyo suaminya. Ayah Tae Mu bertanya apakah ini benar, tapi Pyo berkata kalau ia bukan suami bibi. Ayah pun tertawa.
Pyo memberitahu timnya untuk mencari sebuah produk dan menjualnya dan mereka tidak punya waktu banyak. Ia menyuruh Tae Yong mencari produknya sedangkan yang lain menjualnya. Sena bergabung dengan mereka dan Pyo berkata kalau presdir sudah setuju kalau Sena bergabung dalam timnya.
Sena membawa Lee Gak untuk bertemu dengan seorang manager yang akan menjelaskan tentang produk masker mereka.
Mereka berdua yakin kalau mereka bisa menjual produk mereka. Sena kemudian bertanya apakah sikapnya semalam membuatnya kaget, karena ia meninggalkannya di menara Namsan. Lee Gak berkata kalau ada yang harus dilakukannya dirumah. Sena tahu kalau kemarin adalah ulangtahun Park Ha. Lee Gak membenarkan dan mereka semua sudah menunggunya. Sena menanyakan hubungannya dengan Park Ha karena ia mulai menyukainya dan sudah mengungkapkan perasaannya, jadi ia merasa takut menjadi orang ketiga dalam hubungannya dengan Park Ha. Jika Lee Gak menyukai Park Ha, maka ia akan minta maaf dan mundur. Lee Gak menenangkannya kalau ia tidak perlu mengkhawatirkan hal itu.
Park Ha bertemu dengan Chi San. Chi San kemudian bertanya apakah hari ini Park Ha ingin makan sesuatu. Ia menyuruhnya menyebut apapun yang diinginkannya yang harganya mahal. Park Ha menjadi curiga dan bertanya-tanya apakah mereka sudah membuat kesalahan besar. Chi San berkata kalau mereka baru saja gajian, jadi mereka ingin mentraktir Park Ha. Park Ha sangat senang dan menyebut Chi San manis sambil menggaruk-garuk dagu Chi San seperti seekor anak anjing.
Chi San, Man Bo dan Yong Sul mendapatkan gaji dari Pyo. Pyo memberitahu mereka kalau gaji mereka akan naik jika mereka sudah menjadi pegawai tetap. Masing-masing dari mereka memberi uang pada Pyo. Pyo tidak mengerti dan mereka memberinya lagi. Pyo bertanya apakah ini tips, jika benar, maka ia harus menari untuk mereka. Mereka memberi Pyo uang lagi yang membuat Pyo marah dan membuang uang mereka sambil berkata kalau mereka belajar kebiasaan yang buruk. Chi San masih tidak mengerti dan mengira Pyo marah, karena jumlah uangnya terlalu sedikit.
Lee Gak mengajak Sena untuk melihatnya bermain squash dengan Tae Mu. Ia berjanji kalau kali ini ia akan menang. Sena memandang Tae Mu dan Lee Gak yang sedang bermain. Kemampuan Lee Gak sudah meningkat dan Tae Mu memujinya. Lee Gak berkata kalau tubuhnya mulai mengingat.
Tae Mu bertanya apakah selama ini Sena bersama Tae Yong. Sena menjawab kalau ia diperintahkan oleh Pyo. Tae Mu menyuruhnya untuk tidak menaruh perhatian pada Tae Yong karena sebenarnya ia bukan Tae Yong. Ia berniat akan mengungkap tujuan pria itu. Ia menyuruh Sena untuk tidak mendekati Tae Yong karena itu berbahaya.
Park Ha bertemu dengan ketiga pria yang lain. Chi San memberitahunya kalau Lee Gak sedang melakukan perjalanan bisnis dengan Sena. Park Ha terlihat kecewa. Chi San mendesah kalau seharusnya mereka membeli hadiah untuk keluarga mereka ketika mereka mendapatkan gaji pertama. Park Ha langsung memujinya karena memikirkan hal itu. Tapi mereka terlihat sedih karena teringat keluarga yang mereka tinggalkan di Joseon. Park Ha langsung minta maaf dan mereka sepakat untuk berpisah dan membeli hadiah, kemudian berkumpul lagi disuatu tempat.
Merekapun membicarakan keluarga mereka. Chi San membeli koyo untuk ibunya. Ibunya bekerja untuk keluarga bangsawan dan setiap pulang kerja, ia merasa punggung, kaki dan tangannya sakit. Jika ia memakai koyo ini, maka rasa sakitnya akan berkurang.
Man Bo membeli kosmetik untuk adik perempuannya yang berumur 16 tahun. Pasti saat ini ia sedang bingung mencarinya, mungkin malah mengira kalau ia sudah meninggal.
Sedangkan Yong Sul membeli dendeng sapi untuk ayahnya. Sejak adik dan ibunya meninggal dibunuh bangsawan, ayahnya menjadi sakit. Jika ayahnya bisa makan nasi hangat dengan sup daging, mungkin ia akan punya kekuatan sehingga bisa bangun lagi. Tapi dulu ia tidak mampu membelinya. Mendengar cerita mereka, Park Ha langsung menangis, Chi San menyuruhnya untuk tidak menangis, karena mereka semua berjanji untuk tidak menangis
Mereka juga memberi hadiah untuk Park Ha, baju tidur yang berenda dan sedikit nakal. Sesuatu yang sesuai dengan kepribadiannya. Mereka semua kemudian berterimakasih pada Park Ha.
Mereka kemudian makan es loli. Chi San berkata walaupun hidup disini menyenangkan, ia tetap ingin segera kembali ke Joseon. Yang lain berpendapat sama. Man Bo bertanya apakah Park Ha kecewa karena mereka semua ingin kembali walaupun Park Ha sudah berbuat baik pada mereka. Park Ha menjawab kalau ia tidak tahu perasaan mereka selama ini. Chi San memberitahu semuanya, walaupun mereka ingin kembali sebaiknya saat ini mereka menikmati semuanya selagi ada.
Mereka pun berfoto box. Chi San berkata kalau Yong Sul harus menutupi pipinya supaya wajahnya terlihat lebih kecil.
Park Ha kemudian menunjukkan bagaimana mereka memberi efek pada foto dan mengkoreksinya. Mereka pun berfoto lagi. Mereka ingin wajah mereka bersih. Park Ha membuat kesalahan sehingga mata Chi San hilang. Man Bo menyuruh Chi San untuk membuka matanya dan Chi San berkata kalau ia sudah melakukannya.
Ketika yang lain sedang bermain games, Park Ha bertanya pada Man Bo kapan kira-kira mereka akan kembali ke Joseon. Man Bo mengaku kalau ia tidak tahu. Mereka datang ke sini pasti untuk bertemu dengan seseorang. Park Ha bertanya apakah Man Bo sudah tahu siapa orang itu. Man Bo menjawab kalau orang itu adalah reinkarnasi Putri Mahkota. Jika Lee Gak menikahi putri lagi, mungkin mereka bisa menyelesaikan masalah mereka dan setelah itu bisa kembali ke Joseon. Park Ha bertanya siapa orang itu dan Man Bo menjawab kalau orang itu adalah Sekretaris Hong Sena. Park Ha terlihat kaget.
Ia kemudian mengingat tentang semua yang pernah dikatakan Lee Gak dan ketika ia memberikan gelang pada Sena, juga ketika Sena berkata kalau ia akan mengambil semua miliknya.
Park Ha melihat kebawah dan melihat Lee Gak keluar dari mobil Sena. Lee Gak tersenyum dan berjalan pergi, tapi Sena membunyikan klaksonnya dan memegang ponsel Lee Gak yang ketinggalan. Lee Gak berterimakasih dan mengucapkan selamat tinggal
Lee Gak naik ke atas dan bertanya apayang dilakukan Park Ha diluar, kemudian menanyakan yang lain. Park Ha menjawab kalau mereka sedang bermain basket. Lee Gak berkata kalau ia tahu mereka semua tadi pergi ke suatu tempat karena hari ini hari gajian dan bertanya kemana mereka pergi, Park Ha tidak menjawab dan hanya pergi begitu saja.
Ketiga pria yang lain pulang dan Sena mengklakson mereka. Sena ingin mendekati mereka. Ia berkata kalau ia baru saja mengantarkan Lee Gak dan penjualan produk mereka cukup baik. Ia mengajak mereka makan bersama karena ia ingin dekat dengan mereka. Sena menambahkan kalau ia akan menyiapkan BBQ besok siang dan ketiga pria itu setuju.
Mereka senang karena Sena dekat dengan Lee Gak dan berharap sesuatu yang baik mungkin terjadi. Jika Lee Gak dan Sena menikah, mungkin mereka akan menemukan alasan yang tepat kenapa mereka datang kesini. Mereka akan bisa mengungkap kematian Putri Mahkota dan segera kembali ke Joseon. Mereka berniat untuk membuat Lee Gak dan Sena lebih dekat. Yong Sul berpikir apa perlu mereka mengurung keduanya disuatu tempat, Chi San berpikir kalau tidak berbuat apa-apa mungkin malah membantu sedangkan Man Bo berpikir kalau Park Ha akan jadi masalah.
Park Ha sedang minum-minum dan Lee Gak langsung bergabung dengannya, tapi Park Ha malah berdiri. Lee Gak bertanya kenapa Park Ha menghindarinya, ketika ia mengajaknya bicara, Park Ha tidak menjawab, ketika ia mendekat, Park Ha langsung melarikan diri. Ia ingin tahu apa yang terjadi. Park Ha menjawab kalau tidak ada yang terjadi. Lee Gak mengajaknya memanggang daging besok, tapi Park Ha menolak, menyuruhnya memanggang daging dengan orang lain.
Tae Mu datang ke tempat Sena dan melihatnya membereskan barang-barangnya. Tae Mu bertanya kemana ia akan pergi karena ini rumahnya. Sena berkata kalau ini rumah Tae Mu. Tae Mu berjanji akan berbicara dengan ayahnya dan mengajaknya tinggal bersama. Sena tetap tidak mau tinggal disana lagi. Tae Mu mengusulkan agar mereka tinggal di hotel sampai mereka bisa menemukan rumah baru. Sena tetap menolak dan berkata kalau selama beberapa waktu ia tidak akan pergi kerja. Sena pergi ke rumah ibu dan beralasan kalau apartemennya sudah disewakan pada orang lain. Di tempat lain, Park Ha teringat kata-kata Man Bo kalau Lee Gak akan menikahi Sena dan mereka semua bisa kembali ke Joseon.
Pyo mendengar dari bibi kalau Tae Yong mengencani Sena dan Tae Mu pergi kencan buta. Bibi menambahkan karena sekarang musim semi, semua orang mencari pasangan. Pyo hanya bertanya apakah hanya ini yang ingin dikatakannya, seharusnya ia mengatakannya di kantor saja. Bibi bertanya apakah mereka bisa melakukan itu juga (menjadi pasangan). Pyo berkata kalau ia sibuk dan pergi. Bibi berkata kalau suatu hari Pyo akan tunduk padanya.
Park Ha bertanya pada Man Bo, Chi San dan Yong Sul tentang makan siang mereka. Mereka kemudian memberitahu kalau Park Ha tidak perlu menyiapkan apapun, karena nanti siang mereka akan berpesta BBQ dengan Sena. Park Ha memutuskan untuk bermain sepeda dan meminjam sepeda dari Mimi serta Becky. Becky menasehatinya supaya tidak bersepeda terlalu lama karena cuaca sedang dingin. Setelah Park Ha pergi, Mimi berkata kalau Park Ha kelihatan sedang banyak pikiran.
Man Bo menunjukan cara membuat api pada Yong Sul. Lee Gak bertanya kemana Park Ha pergi. Man Bo menjawab kalau Park Ha pergi kebawah. Setelah itu Lee Gak lansung pergi.
Park Ha sedang naik sepeda sedangkan Lee Gak juga menaiki satu. Ia terus melirik kearah Park Ha. Park Ha bertanya kenapa Lee Gak ada disini dan Lee Gak balas bertanya kenapa Park Ha ada disini dan tidak makan makanan favoritnya (daging panggang). Park Ha beralasan kalau perutnya sedang tidak enak, makanya ia mencari udara segar. Ia menyuruh Lee Gak untuk tidak mengikutinya dan langsung mempercepat sepedanya. Lee Gak berteriak kalau ia tidak mengikutinya, tapi ia juga mempercepat sepedanya mengejar Park Ha.
Mereka duduk dan beristirahat. Lee Gak berkata kalau ia haus dan menyuruh Park Ha membelikan minuman manis untuknya. Park Ha berkata kalau ia tidak mau diperintah-perintah olehnya lagi. Lee Gak memberikan hadiah ulangtahun yang dibelinya. Park Ha berkata kalau mulai saat ini ia tidak akan menerima hadiahnya. Lee Gak bertanya apa ia marah, karena sejak kemarin kelakuannya aneh, “Kamu membuatku terganggu dan mengikutimu kemanapun kamu pergi. Sangat menyebalkan karena aku merasa terganggu seperti ini. Biasanya, aku bukan seseorang yang mudah mengkhawatirkan orang lain. Aku tidak tahu kenapa aku mengikutimu.” Park Ha berkata siapa yang menyuruhnya mengikutinya. Lee Gak pun menyahut kalau mulai saat ini ia tidak akan memperhatikannya. Setelah itu ia pergi.
Park Ha menangis dan berkata dalam hati, “Walaupun kau tidak datang ke sini untuk menemuiku. Aku masih ingin menyukaimu.” Ia kemudian meng sms Lee Gak, “Aku menyukaimu.” Kemudian ia menambahkan, “Aku mencintaimu.” Ia kemudian menekan tombol kirim.
Lee Gak mendapatkan sms itu, tapi ponselnya di kantongnya jadi ia tidak tahu.
Park Ha akhirnya tersadar apa yang baru saja ia lakukan dan langsung panik. Ia mencoba membatalkannya dan tentu saja tidak bisa. Ia merasa kalau dirinya gila karena sudah mengirim sms seperti itu. Ia akan mengejar Lee Gak, tapi Lee Gak malah mendekatinya. Lee Gak berkata kalau sebaiknya mereka berbicara dan menyuruh Park Ha menunggu karena ia akan membeli minuman dulu. Park Ha berpikir kalau Lee Gak pasti belum membaca smsnya , ia pun berniat menghapusnya, sayangnya ia tidak tahu password ponsel Lee Gak. Ia pun kebingungan.
Ia melihat Lee Gak datang sambil membawa es krim. Park Ha langsung panik dan mengubur ponsel Lee Gak. Lee Gak datang dan mengajaknya berbicara dengan perlahan. Park Ha langsung berusaha mengalihkan perhatiannya dan berkata kalau pohon sakura mulai berguguran dan mengajaknya pergi kesana.
Ia terus mengalihkan perhatian Lee Gak ketika seekor anjing berusaha membongkar lubang tempat ia mengubur ponsel tersebut. Tiba-tiba seorang pria datang dan bertanya apa yang terjadi dan pemilik anjing berkata kalau ada sesuatu ditanah, karena anjingnya terus menggali.
Park Ha menyuruh Lee Gak melihat ke arah bunga sakura. Lee Gak menyuruh Park Ha diam karena ada sesuatu yang terjadi disana. Park Ha berkata, apa yang ada di dalam tanah, anjing itu hanya menggonggong. Pria yang datang tadi mengecek dan menemukan ponsel Lee Gak. Lee Gak mengenali ponselnya.
Lee Gak mengambil ponselnya dan bertanya kenapa Park Ha menguburnya. Park Ha masih tidak mengaku. Lee Gak bertanya, “Apa kau merasa baikan setelah menguburnya? Kenapa kau menyiksaku?” Lee Gak melihat ada pesan dari Park Ha.
Park Ha langsung melarikan diri dengan sepedanya sedangkan Lee Gak membaca pesannya, “Aku menyukaimu. Aku mencintaimu.” Ia terkejut dan memandang arah Park Ha pergi.
Park Ha terus memacu sepedanya, tapi Lee Gak bisa mengejarnya dan mengeblok jalannya. Lee Gak terus memandanginya sedangkan Park Ha hanya bisa menunduk.
Sekian megenai Sinopsis Rooftop Prince Episode 10 dan semua Sinopsis Rooftop Prince Episode 10 di buat oleh bengawanseoul.com dan Sinopsis Drama Korea Terbaru, Jangan lupa ya nantikan Sinopsis Rooftop Prince Episode 11. Owh iya baca juga yuk Persembahan XL Memajukan Negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar